|
Altar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban |
Salah satu tempat ibadah agama tri dharma di Indonesia yang sangat berpengaruh adalah Klenteng Kwan Sing Bio. Klenteng ini merupakan klenteng terbesar se Asia Tenggara. Letaknya yang strategis di tepi pantai utara
https://goo.gl/maps/QTWbDX7tZEF2 Kabupaten Tuban menjadikan tempat ini salah satu pusat aktivitas keagamaan. Salah satu yang menjadikan Klenteng Kwan Sing Bio berbeda dengan lainnya adalah simbol kepiting raksasa yang berada di pintu masuk.
|
Kepiting Raksasa di PintuMasuk yang Siap Menyambut Pengunjung |
Pada 8 Agustus 2015, penulis berkesempatan mengunjungi klenteng tersebut untuk menyaksikan perayaan Ulang Tahun Kongco Yang Mulia Dewa Kwan Sing Tee Koean ke 1853. Agenda hari Sabtu itu adalah sembahyang bersama yang diikuti oleh ribuan umat Tri Dharma. Banyak pengunjung dari dalam negeri maupun luar negeri secara khusus datang ke Tuban untuk ikut serta dalam perayaan yang digelar selama 3 hari berturut-turut. Akibatnya tingkat hunian hotel di Tuban mengalami peningkatan. Selain itu para pedagang makanan maupun oleh-oleh juga mengalami peningkatan penjualan. Tempat parkir yang disediakan oleh klenteng tidak cukup menampung kendaraan pengunjung yang sangat membludak. Sehingga beberapa pengunjung memilih berjalan kaki dari hotel maupun parkir di tempat yang lumayan jauh dari klenteng.
|
Panggung Pementasan yang telah Dibongkar |
Sebelum menyaksikan atau mengikuti prosesi sembahyang, pengunjung bisa berkeliling klenteng menyaksikan kemegahan gedung yang dibangun 200 tahun yang lalu. Di sepanjang lorong gedung juga terdapat bazaar aneka makanan dan souvenir khas tionghoa.
Jika pada hari-hari biasa pengunjung yang tidak memiliki kepentingan sembahyang dilarang untuk memasuki altar. Namun hari itu penulis serta pengunjung lainnya bisa dengan leluasa memasuki altar dan melihat prosesi sembahyang dengan jelas.
Dimulainya sembahyang ditandai dengan dibunyikannya perkusi atau genderang untuk memanggil para jemaat berkumpul di altar utama. Beberapa wartawan media lokal maupun nasional berebut untuk mendapatkan lokasi strategis untuk meliput. Beruntung penulis mendapatkan tempat di depan altar tepat.
Didukung oleh cuaca yang cerah, prosesi sembahyang yang menghadap ke pantai utara berlangsung dengan khidmat. Para pengunjung yang tidak bersembahyang pun tertib menyaksikan.
|
Para Pengunjung yang Sudah Memadati Altar Utama |
|
Penabuhan Genderang dan Perkusi untuk Memanggil Jemaat |
|
Prosesi Sembahyang, Masing-Masing Jemaat Membawa Dupa |
|
Sesaji di Altar |
|
Persiapan Sembahyang |
|
Prosesi Sembahyang di Altar Utama |
|
Prosesi Sembahyang |
|
Sembahyang yang Menghadap ke Pantai Utara |
|
Penulis sekaligus Fotografer di Depan Panggung Pementasan |
|
Penulis di Depan Altar Utama
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar