Jumat, 04 Desember 2015

Purnama di Bumi Intan Pari

Seminggu yang lalu (28/11/2015), musisi legendaris Iwan Fals menyapa penggemarnya di Karangnyar. Kota yang memiliki julukan Bumi Intan Pari ini memberikan sambutan hangat bagi Oi, FAMA, maupun siapa saja yang hendak menyaksikan. Pengamanan yang ketat dari berbagai pihak menjamin konser yang berlangsung selama 2 jam akan kondusif.
Walaupun diguyur hujan sejak siang hari, tidak menyurutkan niat para Oi yang datang dari berbagai kota untuk bernyanyi bersama sang legenda. Konser yang digelar di Alun-Alun Karanganyar ini awalnya membuat pesimis para penggemarnya. Lokasi yang tidak terlalu luas dikhawatirkan tidak mampu menampung para penonton yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan. Namun, pihak penyelenggara dapat mengatasinya. Sejumlah jalan protokol di sekitar alun-alun mulai ditutup sejak pukul 16.00 WIB.
Sebelum sang legenda tampil, beberapa musisi lokal turut meramaikan. Puncaknya pukul 21.00 Iwan Fals mulai muncul dari balik panggung. Dengan mengenakan kaos polo yang dipadu dengan jaket dan topi, beliau terlihat karismatik. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 Stanza menjadi pemantik semangat bagi para penontonnya. Malam itu, Iwan Fals lebih banyak menyanyikan lagu yang bertema lingkungan seperti Tanam Siram, Pohon untuk Kehidupan, Sampah, dan lainnya. Lagu yang menarik minat saya adalah Langgam Lawu.
"Di Karanganyar ada gunung Lawu. Gak pas rasanya kalo gak mainin lagu itu," begitu ucap Iwan Fals.
Bulan yang pada malam itu terlihat terang benderang purnama seakan menambah keasyikan berbendang bersama sang idola.
Di akhir penampilan, Iwan Fals membawakan 2 lagu baru yang diciptakan oleh Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Mereka adalah pejuang anti korupsi yang sedang merasakan kegelisahan atas kasus korupsi di Indonesia.
"Mereka yang bikin liriknya, lalu saya yang bikin lagunya," kata Iwan Fals.
Penoton hanyut dalam lagu yang berjudul Kalau Takut Jangan dan Lawan Korupsi. Sebagai penutup Iwan Fals membawakan lagu Untukmu Indonesia.
Usai konser, Iwan Fals mengungkapkan kekagumannya terhadap para penonton dan penyelenggara.

"Alhamdulillah, konser berjalan aman dan lancar. Tapi jangan lupa sampahnya ya, berangkat bersih pulang juga harus bersih".




Salam, Teropong Negeri !

Berawal dari perkenalan di media sosial, mereka berdua kini mencoba merangkai cerita bersama. Memiliki ketertarikan yang sama di dunia petualangan, Bima dan Dina tak menyangka akan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki segunung cerita.
Blog ini adalah kumpulan-kumpulan cerita seru perjalanan mereka.